Senin, 28 Januari 2013

hey blog-ku dan salam kenal lembaran baru...

mungkin aku nggak pernah berani nulis apapun tentang kehidupan aku di setiap jejaring sosial, bukan karena aku anti-sosial atau semacamnya tapi ada hal lain yang orang nggak perlu tau tentang sisi kehidupanku. mungkin cukup aku yang tau. semakin bertambah usia seseorang maka semakin banyak pula masalah yang akan silih berganti datang, itu membuat kita dewasa tapi tidak dengan meninggalkannya begitu saja. yak! aku berusaha untuk tidak lari dari masalah yang aku hadapi, tapi aku belum siap! itu aja! belum siap nangis, belum siap kehilangan, dan belum siap segalanya. capek ternyata nyimpen rahasia yang lama-kelamaan bakal ketauan. semakin lama rahasia itu disimpen, maka semakin sakit pula si penyimpen rahasia itu. jangan suruh aku buat milih antara KAMU atau DIA, karena kalian itu penting banget buat aku. butuh banyak keberanian ekstra buat sebuah PENGAKUAN PENGKHIANATAN. tapi jujur, DIA yang KAMU anggap jahat itu ternyata lebih menyenangkan dan menenangkanku dalam keadaan apapun. dan aku nggak akan ngelepasin ataupun rela bagi-bagi sama siapapun. DIA MILIKKU! itu cukup. sekian.

Jumat, 20 April 2012


GURU


Guru
Kau cinta kedua dalam hidupku
Tak kan terganti
Kau sangat berharga
                                  Guru
                                  Telah kau ubah hidupku
                                  Kau beri ilmu
                                  Yang tak pernah ku tahu
Guru
Seorang pahlawan tak kenal lelah
Jasamu pun tak kan pernah terhitung
Karena kau tak peduli itu
                                  Guru
                                  Bagai api sejati yang tak pernah padam
                                  Kasih sayangmu kan s’lalu ada di hati
                                  Jasamu tak kan ku lupakan




CREATED BY: diba efriza mahanti

Senin, 13 Februari 2012

http://www.youtube.com/watch?v=FFEJIio7OWs



KISTA DI MULUT... hati – hati!!!


Gigit-gigitan atau tergigit dapat menyebabkan kista retensi pada bibir, trauma tersebut menyebabkan obstruksi saluran kelenjar ludah minor sehingga saluran yang tersumbat ini  menyebakan kista retensi yang di dalamnya berisi cairan mucus terbendung di dalam kista tersebut.  Kelenjar ludah minor ini terdapat di seluruh mucosa mulut, tapi biasanya mucocele ini terjadi di bibir karena daerah tersebut yang paling sering tergigit. Kista trauma ini sering terjadi pada anak-anak karena mereka cukup aktif dan sering jatuh.
Gambaran secara klinis warnanya sama dengan jaringan sekitarnya, benjolan lunak dan terlokasir, ukurannya bervariasi biasanya sebesar biji kacang tanah tidak sakit bila di tekan dan tidak ada keluhan spesifik yang menyertainya, meskipun demikian mengganggu secara estetik.
Penanganangannya cukup mudah dengan tindakan bedah minor dan bila pasien cukup kooperatif dapat dilakukan dengan anestesi lokal, tidak memerlukan waktu lama, di lakukan insisi kemudian kistanya di ekstirpasi dan di lakukan penjahitan kembali dengan menggunakan benang yang tidak perlu di buka (vycril, 6.0). Tindakan bedah ini meskipun minor harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan perdarahan dan harus mengangkat semua dinding kista agar tidak terjadi rekurensi. Selanjutanya setelah selesai pasen boleh menjilat es krim deh….
Sayangnya hanya tindakan bedah saja yang bisa menolong mengeliminasi kista tersebut, tidak ada obat-obatan yang bisa di berikan untuk menghilangkan atau mengecilkan bibir yang benjol ini, aku jawab duluan karena sebagian orang takut di bedah akan bertanya bisa ga minum obat saja.
Nah buat yang suka menggigit-gigit bibir atau gigit-gigitan mulai sekarng lebih baik menghilangkan kebiasan itu ya, daripada terpaksa bibirnya


mucocele2.jpg                                     mucocele3.jpg
                                               ini dia gambarnya




Sabtu, 04 Februari 2012



A few facts about women in Iran


In Iran, before the advent of Reza Shah Pahlavi (1925-1941), women had few rights and their participation in daily life was rather limited. As Empress of Iran, Farah Pahlavi made it her mission to be the ideal wife, mother and a devoted consort who faithfully performed her royal duties. Thus she proved that women could simultaneously have careers and be homemakers. The great success she had in improving the status of women benefited the majority of Iranian women. Her purpose was to give them confidence and courage, in order to raise themselves above and out of their exclusion. Though she was the First Lady of the country, she considered her "importance to be measured only by the practical effect of what I accomplished for the improvement of our people." She said: "It was hard to forget that, as a woman, my position was a delicate one. We were in a country where tradition was strong, in which many men could not not yet accept unreservedly the same freedoms for women which they considered perfectly natural for themselves."

Empress Farah was considered by many to be the representative of female emancipation in Iran, and worked hard to fulfill that objective. In a recent interview she said: "My strength, the power I wielded was, in one way or another, passed on to all Iranian women. During our time my Iranian sisters, formerly regarded as second class citizens, without the right to be heard, became more vocal and aware of their rights." The fact that the King had granted them political and social rights including universal suffrage paved the way for a great social change. There was some resistance to this, especially from the religious establishment and its implementation varied from region to region. It was in this sphere, above all, that she used every means at her disposal to encourage change. Farah Pahlavi stresses that "although Iranian women have suffered many injustices, they have always managed to preserve their strength of character. Even if only indirectly, throughout history they have been influential behind the scenes." This can best be seen through their demeanor. People who have been humiliated and oppressed do not stand upright. "To me, the evolution of Iran was measurable by the manner in which people carried themselves. During my husband’s reign people regained their national pride and walked with their heads held high. For me, that was the barometer of change and development."’
"I tried hard to support my husband in achieving his dreams and vision for Iran. There were so many objectives yet to attain and so many unfinished projects, but tragically we were not given the time. See video at the end of this page. Today, I look forward to the moment when I shall truly be at peace in this long, painful exile. To achieve that requires much strength and effort. The journey is not an easy one and it needs optimism and hope."

She concludes: "Amidst renewed sufferings, our people continue the long and arduous struggle for freedom, and my earnest wish is that they will succeed in bringing forth a democratic Iran based upon her rich heritage, culture and tradition. To them, and to all my compatriots, I dedicate this site.


Inilah Berlian Pink, Berlian Termahal di Dunia yang dipakai oleh RATU FARAH DIBA



Noor-ul-Ain

Noor-ul-Ain atau "cahaya mata" adalah berlian pink muda, dengan cut oval seberat sekitar 60 karat. Nama ini mungkin diberikan oleh Nader Shah dan anak buahnya, setelah penangkapan dan pemecatan Delhi dan Agra pada 1739 dan diyakini berasal dari tambang Golconda di India. Nama berlian ini sebelumnya tidak diketahui.The Noor-ul-Ain adalah berlian yang dipasang pada tiara/mahkota dibuat untuk Ratu Iran Farah Pahlavi pada pernikahannya dengan Shah Mohammad Reza Pahlavi pada tahun 1958. 



TENTANG RATU FARAH DIBA (FARAH PAHLAVI)



Kita tidak tahu kapan itu dimulai bahwa Perhiasan telah senjata untuk menyenangkan perempuan. Untuk wanita, perhiasan adalah simbol identitas, kekayaan dan status. Ini adalah cara untuk menunjukkan nilai-nilai sendiri. Dikatakan bahwa mereka mewakili keindahan vitalitas dan spiritualitas perhiasan, sedangkan keangkuhan perhiasan menyorot keanggunan dan rahmat perempuan. Wanita lebih menarik karena perhiasan sementara perhiasan cerah bagi perempuan. Perhiasan dan wanita memiliki hubungan yang dekat, terutama bila perhiasan yang penuh dengan nasihat yang penuh kasih, mengintai janji abadi. Cahaya tak terkalahkan fashion perhiasan dapat menembus hambatan dan mencapai kedalaman jiwa mereka.
Screenshot dari Charade menunjukkan Cary Grant dan Audrey Hepburn.
Farah Pahlavi Pemilik Cinta Desain nya Ratu Farah Terbaik Iran Pahlevi adalah ratu pertama yang diMahkotai selama 25 abad. Crown dirancang oleh dirinya sendiri dan selesai di Paris. Para ruby, zamrud dan mutiara membentuk warna bendera Iran. Crown memiliki berat 1.600 gram dan bertatahkan berlian 1469, 36 zamrud murni, 36 jades dan 105 string mutiara. Zamrud terbesar murni heksagonal adalah menimbang 150 karat. Setelah penggulingan Syah, keluarga Raja telah lolos dari Teheran. Crown yang tersisa di dalam negeri. Pada tahun 1983, pemerintah baru terbentuk membutuhkan uang dalam jumlah besar, maka Crown dijual ke sebuah rumah lelang Inggris.